BANDUNG – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menggelar Sosialisasi Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN). Kegiatan tersebut dilaksanakan di El Hotel, Kota Bandung, Jumat 3 November 2023.
Acara dibuka secara langsung oleh Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar. Dalam sambutannya, Kadisparbud menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kemenparekraf RI terkait penilaian indikator IPKN sebagai salah satu tolok ukur pencapaian pembangunan kepariwisataan.
“Persaingan pengembangan kepariwisataan, baik antar negara maupun antar daerah terus mengalami perubahan yang naik turun. Perubahan tersebut disebabkan berbagai faktor yang berperan penting dalam pelaksanaan kepariwisataan. Faktor inilah yang menjadi ukuran untuk mengembangkan bisnis kepariwisataan pada masing-masing wilayah,” kata Kadisparbud Jabar.
“Pada 2007, World Economic Forum menerbitkan laporan peniliaian Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) sebagai indikator penilaian yang memungkinkan dapat memberi kontribusi dalam pengembangan kepariwisataan suatu daerah yang dilaksanakan selama dua tahun sekali. Namun pada 2021, TTCI diperbaiki menjadi TTDI atau Travel and Tourism Development Index dengan harapan perbaikan ini menjadi tolak ukur strategis bagi para pembuat kebijakan, perusahaan dan sektor pendukung dalam mengembangkan sektor kepariwisataan di masa depan,” jelasnya.
Pada penilaian TTDI terakhir di tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke-32. Untuk mengoptimalkan performa pembangunan kepariwisataan Indonesia, Kemenparekraf berinisiatif menyusun IPKN dengan mengampu lima sub indeks dan 16 pilar dari TTDI yang sesuai keadaan kepariwisataan di Tanah Air.
Dalam penilaian IPKN, Jawa Barat berada di urutan ketujuh dari 34 provinsi di Indonesia. Untuk itulah, koordinasi antar stakeholder terkait pariwisata harus terus dilakukan demi memperbaiki penilaian IPKN dan secara otomatis juga berdampak terhadap urutan Indonesia dalam TTDI mendatang.
“Seperti kata Pak Gubernur Ridwan Kamil saat masih menjabat 2018 sampai 2023. Good data, good decision. Bad data, bad decision. No data, no decision. Itu yang harus dipedomani sebagai upaya kita bersama meningkatkan kualitas pariwisata di Jawa Barat,” ucap Kadisparbud.
Kegiatan ini diikuti oleh Dinas Pariwisata dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Selain itu, turut hadir menjadi narasumber Direktur Manajemen Strategis, Kemenparekraf RI , perwakilan 16 OPD di lingkungan Pemprov Jabar dan akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) serta Pusat Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata (P-P2Par) Institut Teknologi Bandung.